Thursday 7 June 2018

Tugas Akhir Dasar Jurnalistik


Question List 
 
Adek umur berapa ?
Adek rumah nya dimana ?
Adek masih sekolah apa tidak ?
Setiap hari adek memang  jualan seperti ini ?
Jualanya memang tiap hari ya disini ta dek ?
Jualannya mulai sampai jam berapa sampai jam berapa ?
Kalau semisal dagangan kamu tidak habis bagaimana ?
Kenapa kok gak berjualan dipasar aja, kenapa harus dipinggir jalan trotoar seperti ini ?
Sosok Ali dalam keluarga ini seperti apa ?
Apakah berjualan ini sepenuh nya keinginan Ali ?
Apa memang Ali ini tidak mau sekolah atau bagaimana ?

Transkrip Wawancara
 
Narasumber Ali.
T : namanya siapa dek
J : Ali mas.
T : Adek umur berapa ?
J  : 13 Tahun mas.
T : Adek rumah nya dimana ?
J  : di Janti Barat gg. 3 mas
T : Adek masih sekolah apa tidak ?
J : Udah gak sekolah mas.
T : lho kenapa gak sekolah dek?
J : karena gak ada biaya mas buat sekolah, ibu juga sudah meninggal.
T : Ibu sakit apa memang dek ?
J : Diabetes, sama susah BAB.
T : Kalau boleh tau bapaknya sekarang dimana dek ? Kerja apa kalau boleh tau?
J : bapak dirumah mas kerjanya cari cacing.
T : terus yang cari kangkung ini siapa dek?
J : kakak saya sama bapak juga biasanya mas. Saya cuma yang menjual aja.
T : kamu ini kalau misal masih sekolah kelas berapa ?
J : kelas 1 smp mas.
T : Kalau kakak sama adek kmu kelas berapa?
J : kalau kaka saya kelas 2 smk mas itu yang cari kangkung biasanya, kalau adek masih kelas TK-B mas.
T : Adek ini memang setiap hari jualan seperti ini ta ?
J : Iya mas, setiap hari saya berjualan seperti. Tapi terkadang ya libur kalau misal gak ada kangkung yang mau dijual.
T : setiap hari jualan disini ta dek?
J : iya mas.
T : Biasanya jualan mulai jam berapa sampai jam berapa ?
J : Habis asar mas, sekitar jam 4 an sampai isya’ jam 7 an lah mas.
T : kalau semisal dagangan kamu gak habis bagaimana ?
J : ya di bawa pulang di makan sendiri
T : oh iya dek kenapa jualannya gak di pasar aja, kok dipinggir jalan seperti ini?
J : gak dapat untung mas kalau di pasar. Soalnya banyak pesaingnya. Jadi mending disini pinggir jalan   deket lampu merah juga ramai.
Narasumber Kakak Ali (Fauzik)
T : Menurut mas nya Ali ini sosok adik yang seperti apa ?
J : Ali itu rajin mas, penurut anaknya. Ali itu pintar juga mas, jadi dia kayak tau gitu lho, pada saat dia jualan ada pembeli dia tahu mana pembeli yang sekiranya mampu atau kurang mampu gitu. Jadi kalau dia rasa mampu ya dia jual 5 ribu , kemudian kalau dirasa dia kurang mampu orangnya ya dijual 2 rb bahkan 1 rb pernah dijual ke orang.
T : Apa mas nya pernah nemanin atau bantuin Ali berjualan di pinggir jalan sana ?
J : Ya udah jarang sih mas, cuman dulu itu pernah. Tapi akhir-akhir ini sering sih ngawasi Ali jualan gitu soalnya dulu pernah kejadian Ali waktu jualan dipalak sama preman-preman disana atau anak punk disana gitu mas. Trus dulu itu pernah juga ada kejadian Ali diusir sama Polisi yang menjaga di pertigaan lampu merah sana, kemudian saya ya agak ndak terima sama keputusan Polisi itu soalnya kalau Ali diusir kenapa kok nenek yang jualan keripik dipinggir jalan sana juga ndak diusir mas.
Narasumber Bapak Ali (Surip)
T : Ali ini apa udah lama tidak sekolah pak ?
J : Sudah mungkin hampir 3 tahunan.
T : Apa benar berjualan ini karena kemauan Ali sendiri ?
J : Iya mas, berjualan memang kemauan Ali sendiri untuk membantu keluarga.
T : Ali tidak sekolah ini apa karena memang tidak ada biaya atau faktor yang lain pak ?
J : Ya bukan karena faktor biaya sih mas. Dulu itu Ali waktu Sd sempat tidak naik pada saat dia kelas 3. Itu hampir 2 tahun bertahan, akhirnya dinaikkan oleh gurunya ke kelas 4. Kemudian Ali ini dirasa lambat dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Akhirnya guru bilang ke saya bahwa Ali ini itu ada masalah dalam pembelajarannya. Lha pada saat itu lah Ali berhenti dari sekolah hingga saat ini.
T : Apa penyebab Ali seperti ini pak ? Apa bapak tahu ?
J : Ya dulu pada saat Ali kecil itu memang sering jatuh mas, yang pertama ketika Ali saya bonceng naik becak, dan jatuh kemudian kepalanya ini terbentur aspal. Setelah itu yang kedua saat Ali saya bonceng naik sepeda di senggol sama mobil, dan akhirnya jatuh, kepala Ali mengenai batu.
T : Apa kemungkinan Ali ini berkeinginan untuk sekolah lagi pak ?
J : Ya kalau urusan itu , mas nya tanya ke Ali sendiri saja hehe. Soalnya saya ndak enak an sama Ali ini.


Naskah Berita








Ali Bocah Sang Penjual Kangkung, Berjuang Untuk Membantu Kehidupan Keluarga
Image

“Kangkung kangkung kangkung ....” terdengar suara anak kecil nyaring dari pinggir jalan yang ramai akan pengguna sepeda motor dan mobil. Disaat anak kecil yang sebagaian besar hidup mereka dihabiskan dengan bermain, dan penuh dengan keceriaan bisa bermain bersama teman – teman sebayanya. Berbeda dengan Ali seorang anak berumur 13 tahun yang dia harus rela meluangkan waktunya untuk berjualan kangkung dipinggiran jalan untuk membantu perekonomian keluarganya. Ali berjualan di pinggiran jalan S.Supriadi Kecamatan Sukun, Malang.

Ali bocah sang penjual kangkung. Hal itu dilakukakan karena memang kemauannya sendiri yang ingin membantu dan menjadi salah satu tulang punggung keluarganya. Salah satu yang menjadi motivasi Ali untuk berjualan membantu perekonomian keluarganya adalah mendiang sang Ibu tercinta yang telah meninggal dunia, yang juga sebelumnya pedagang sayur dan gorengan.
 “Ya saya ingin berjualan seperti ini supaya bisa menggantikan sosok ibu, dan ya supaya bisa nyelameti ibu yang sudah meninggal” – ujar Ali. Ali berjualan mulai sekitar jam 4 sore sampai menjelang isya’ sekitar jam 7 malam. Jarak rumah Ali dari dia tempat berdagang kangkung sekitar 1 kilometer, menggunakan sepeda pancal. Terkadang juga Ali diantar oleh kakaknya menggunakan sepeda motor.

Ali anak ke 4 dari 5 bersaudara, Ayah Ali bekerja mencari cacing yang nantinya dijual untuk kebutuhan memancing. Saudara Ali yang pertama seorang laki-laki sudah menikah, saudara kedua adalah kakaknya bernama Fauzik berumur 19 tahun yang masih duduk di kelas 3 SMK. Kakak Ali yang kedua inilah yang bertugas mencari kangkung yang nantinya dijual Ali tersebut. Saudara Ali yang ketiga perempuan yang berumur 16 tahun, akan tetapi dia sudah menikah. Setelah itu anak terakhir, adik Ali perempuan yang masih duduk dibangku TK B.
Berjualan kangkung dipinggir jalan memang pilihan Ali, dikarenakan jika berjualan dipasar tidak terlalu menguntungkan. “Kalau berjualan dipasar banyak ruginya, untungnya cuman sedikit karena banyak pesaingnya juga” – kata Ali. Jika dagangan kangkung tidak habis terpaksa Ali membawa pulang dan dijual lagi keesokan harinya. Terkadang juga dimasak sendiri dibuat lauk makan bersama keluarganya.

Resiko berjualan dipinggir jalan memang ada, dan itu pernah dialami oleh Ali. Pernah ada kejadian dimana Ali pernah diusir oleh Polisi disaat Ali sedang berjualan, Polisi mengusir dan menyuruh pindah Ali dengan beralasan bahwasanya mengganggu pengguna jalan sepeda motor. “Dulu pernah Ali diusir sama Polisi yang bertugas disana, dipertigaan lampu merah sana. Mereka mengusir dengan berdalih kalau adik saya ini berjualan mengganggu pengguna jalan terutama pengguna sepeda motor” – cerita Fauzik kakak kedua Ali. Akan tetapi setelah itu sang kakak Fauzik tidak terima dengan keputusan Polisi. Akhirnya dia dengan berani menghampiri Polisi dengan mengatakan bahwasannya jika Polisi mengusir adik saya, kenapa kok ada nenek tua yang berjualan dipinggir sana yang juga bersebelahan dengan Ali yang hanya dibatasi oleh tembok antar gedung tidak mereka usir juga. “Padahal lho mas ya ada nenek tua juga berjualan keripik dipinggir sana bersebelahan dengan Ali berjualan kok tidak mereka usir juga. Dan juga lho di tempat Ali berjualan itu depan jalannya sudah rusak dan sulit bahkan berbahaya juga jika dilalui oleh pengguna sepeda motor” – lanjut cerita Fauzik agak sedikit geram. Akhirnya dengan usaha sang kakak bernegosiasi dengan Polisi si Ali boleh lagi berjualan disana.

 Kemudian ada juga cobaan ketika Ali berjualan dipinggir jalan yaitu saat Ali berjualan setelah itu hasil jualan dipalak sama preman yang biasa nongkrong di pertigaan lampu merah sana. “Dulu juga pernah si Ali ini pulang – pulang kok nangis, kemudian kangkungnya habis tapi kok dia tidak membawa uang. Terus adik saya cerita kalau habis dipalak oleh preman atau anak punk yang biasa nongkrong dilampu merah sana” – cerita sang kakak. Setelah kejadian itu sang kakak Fauzik sering – sering menyempatkan waktunya untuk mengawasi sang adek berjualan. Disela – sela sang kakak mengawasi Ali berjualan ada suatu yang menarik dari si Ali yang diketahui oleh sang Kakak, bahwasanya si Ali ini ketika dia berdagang dan disaat ada seorang yang membeli kangkung Ali ini tahu mana orang yang sekiranya orang itu mampu dan mana yang sekiranya orang ini kurang mampu dalam hal perekenomian. Ibaratnya Ali ini tahu mana orang yang kaya dan mana yang miskin. Jika Ali mendapati seorang pembeli yang dirasa dia mampu maka dia menjual dengan harga berkisar 4000 rupiah sampai 5000 rupiah, dan apabila mendapati pembeli yang dirasa kurang mampu maka dia menjual dengan harga normal 2000 rupiah bahkan bisa sampai hanya 1000 rupiah. Sangat cerdik bagi seorang pedagang yang masih berumur 13 tahun.

Untuk masalah pendidikan kenapa Ali kok tidak sekolah, menurut ayah nya Surip yang berumur 45 tahun bahwasannya Ali tidak sekolah bukan karena faktor keuangan yang menjadi masalah utamanya. Akan tetapi Ali itu anaknya seperti sulit dalam menghafal dan susah untuk memahami hal yang berkaitan dengan pelajaran jika disekolah. Hal itu disampaikan oleh pihak sekolah yang bercerita kepada Ayah Ali. “Ya kalau urusan kenapa Ali tidak sekolah itu karena dulu pernah Ali tidak naik saat 3 SD dan itu bertahan hampir 3 tahun dia tidak naik. Akhirnya pihak sekolah bercerita kepada saya kalau Ali ini sulit dalam hal mengingat dan memahami pelajaran yang diajarkan” – cerita sang ayah. Setelah itu Ayah Ali bercerita mengenai kenapa Ali kok begitu susah dalam menghafal dan memahami dalam pembelajaran itu karena Ali dulu saat kecil sering jatuh. “Dulu memang saat Ali duduk dibangku TK, saat itu saya ajak untuk berjalan-jalan naik becak. Tapi bencana menimpa saya dan anak saya Ali, terjatuh dan kepala Ali terbentur tanah aspal cukup keras. Kemudian selang beberapa waktu ketika saya naik motor, ditabrak oleh mobil dan kemudian Ali terjatuh dan kepala mengenai batu” – lanjut cerita sang Ayah.

Dengan kekurangan Ali yang begitu, dia susah dalam menghafal susah dalam mempelajari sesuatu mengenai pelajaran. Akan tetapi dibalik kekurangan itu dia memiliki semangat juang untuk membantu keluarga, semangat yang patut diacungi jempol. Meskipun dia masih anak-anak akan tetapi dia bisa tahu kondisi keluarga saat ini yang membutuhkan usahanya dalam memenuhi seluruh kebutuhan keluarga dengan cara berjualan kangkung tanpa mengenal lelah dan tanpa ada rasa malu sedikitpun.(ifn)

Friday 25 May 2018

Seminar Semesta Dalam Ajang Mengajak Mahasiswa Mengetahui Keasyikan Radio




Acara Seminar Semesta ‘Semarak Radio Berpesta’ yang diadakan pada Sabtu (12/5/2018), yang bertempat di Eiscaffe jalan bendungan si gura-gura Malang. Acara ini di isi pemateri oleh Ravesta Affianto, beliau adalah salah satu penyiar yang cukup terkenal di stasiun radio Surabaya, lebih tepatnya di Gen.FM Surabaya. Seminar ini diadakan oleh UMM.FM yang bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat terutama kalangan mahasiswa.
Pelaksanaan seminar ini cukup ramai dan memang sesuai dari tujuan diadakannya seminar ini bahwa yang datang pada acara seminar mayoritas dari kalangan mahasiswa. Dalam seminar pun peserta cukup antusias karena memang pembicara cukup baik dalam menyampaikan materi nya, “Pematerinya seru, menarik dan tidak membosankan” – kata Kevin salah satu peserta seminar. Pembicara dalam seminar, Kak Vetto panggilannya, dia menyampaikan berbagai hal mengenai seputar radio dan berbagi ilmu mengenainya. Mulai dari menjelaskan bagaimana menjadi announcer atau penyiar yang baik, kemudian cara membuat script untuk penyiar radio yang benar itu bagaimana. 
Kegiatan seminar ini bukan hanya bertujuan mengenalkan ruang lingkup radio, melainkan menjadi wadah atau sharing ilmu mengenai pengalaman pembicara dalam pekerjaannya menjadi penyiar radio yang cukup tenar dan disegani, “Supaya bisa sharing ilmu mengenai pengalaman dari pemateri, kemudian menyediakan tempat bagi mereka yang ingin mendapatkan dan mencari tahu apa sih keasyikan dan keuntungan dalam menjadi penyiar radio”.
Seminar radio ini juga menyampaikan atau bertujuan memberitahu bahwasannya radio pada era sekarang masih bisa menjadi pilihan media bagi masyarakat dan masih bisa bersaing dalam media – media terpecaya yang sekarang seperti youtube dll.(ifn)

Thursday 17 May 2018

Transkip Wawancara dengan peserta dan panitia dalam acara Seminar ‘Semesta’



Hari sabtu tanggal 12 Mei 2018 saya mengikuti sebuah acara seminar di Eiscaffe jalan bendungan si gura gura Malang. Pada kesempatan ini saya tertarik untuk mewancarai beberapa narasumber yaitu Kevin dan Rosi. Kevin sebagai peserta dari acara seminar ini sedangkan Rosi panitia penyelenggara seminar.

Kevin – Peserta
Q : Apa yang kamu dapat dari acara seminar ini ?
A : Banyak, seperti ilmu tentang bagaimana menjadi announcer / penyiar yang baik, cara membuat script untuk penyiar radio.
Q : Menurut kamu bagaimana pemateri dalam seminar ini ?
A : Pemateri nya seru , menarik dan tidak membosankan
Q : Bagaimana suasana acara seminar ini ?
A : Pertama saya kira sepi, soalnya dari pemberitahuan acara nya jam 8 tapi entah kenapa acara nya molor sampai hampir jam set 10 baru dimulai. Ya akhirnya pada saat acara dimulai cukup ramai acaranya.
Q : Apakah kamu berniat untuk menjadi penyiar radio setelah mengikuti seminar ini ?
A : Mungkin tidak, karena menjadi penyiar radio itu bukan apa yang saya inginkan , bukan sesuai dengan passion sayalah
A : Apakah materi yang disampaikan pemateri cukup baik ?
Q : Cukup baik, akan tetapi pemateri kebanyakan bercanda dan bercandanya itu agak kurang ngena, agak garing gitu lah. Sedangkan untuk pas materi inti pemateri cukup baik dalam menyampaikan.

Rosi – Panitia
Q : Anda bagian panitia apa ?
A : Saya bagian panitia perlengkapan
Q : Mengapa perlu seminar ini diadakan mas ?
A : Supaya bisa sharing ilmu mengenai pengalaman dari pemateri yaitu Vetto dari radio Gen.FM . Dan disini UMM.Fm menyediakan tempat ataupun wadah bagi mereka yang ingin mendapatkan ilmu dan pengalaman tersebut
Q : Lebih ditujukan kemana acara seminar ini diadakan?
A : Ya pastinya untuk remaja dan khususnya Mahasiswa.
Q : Bagaiman dengan suasana acara ini ?
A : Cukup ramai dan antusias para peserta dengan adanya acaranya ini.
Q : Apa yang ingin ditujukan dari diadakan seminar ini ?
A : Ya ditujukannya dari acara ini ya ingin memberitahu bahwa menjadi announcer atau penyiar radio itu menyenangkan dan memiliki manfaat yang cukup.
Q : Apakah radio sekarang cukup berkembang dan mengikuti zaman ?
A : Menurut saya sekarang ya radio sudah mengikuti perkembangan zaman karena ya buktinya radio sekarang masih eksis, masih sering didengarkan oleh masyarakat umum tak terkecuali kalangan remaja ataupun mahasiswa. Terutama sekarang ada radio yang berbasis Online yang ada di aplikasi-aplikasi jaman sekarang.

Thursday 3 May 2018

Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebhinekaan yang Berdampak Pada Perkembangan Bangsa



Fakta Berita
What : Kebhinekaan Ditangan Pemilik Masa Depan, Pengaruh Globalisasi pada Kebhinekaan
Why : Setengah Abad FISIP dengan mengadakan seminar nasional
Who : Pemateri Dr. Rinikso Kartono
When : Hari Kamis tanggal 2 Mei 2018
Where : Aula Lantai 9 GKB 4 Universitas Muhammadiyah Malang
How : Acara berlangsung ramai full dengan memang mayoritas mahasiswa FISIP itu sendiri

Berita News
Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebhinekaan yang Berdampak Pada Perkembangan Bangsa

Pada acara perayaan memperingati ulang tahun Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, diselenggarakan acara seminar yang bertajuk Seminar Nasional bertemakan ‘Kebhinekaan Ditangan Pemilik Masa Depan’. Seminar bertempat di aula lantai 9 GKB 4 Universitas Muhammadiyah Malang pada hari kamis tanggal 2 Mei 2018. Pemateri disampaikan oleh Dr. Rinikso Kartono, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UMM. Acara berlangsung ramai, mahasiswa cukup antusias dengan diadakannya seminar ini karena sampai aula penuh.
Pemateri Dr. Rinikso Kartono, M.Si berkata “Pasar luar Negeri akan merusak Kebhinekaan kita”. Beliau menyampaikan bahwasannya Globalisasi sekarang memang sangat mengancam, terutama mengancam sebagian perusahaan yang ada di Indonesia. Ambil contoh perusahaan MNC yang hampir keseluruhannya dikuasai oleh asing, dengan hampir keseluruhan lini yang ada pada Indonesia dikuasai oleh asing, maka seperti garam, gula itu import. Sehingga akan menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi Indonesia, terutama nanti pasti berdampak kepada rakyat.
Beliau juga menyampaikan bahwa Modernisasi saat ini tidak akan membawa dampak kualitas manusia yang baik. Pada kualitas tenaga kerja, pada zaman modern saat ini tidak mempengaruhi kualitas kerja itu sendiri dengan adanya alat-alat canggih yang dapat membantu tenaga kerja. Bahasa juga dalam era Globalisasi yang pesat saat ini sudah kehilangan beberapa persen dari kualitas bahasa yang baik dan benar. Saat ini bahasa dicampur-campurkan dengan bahasa asing yang di Indonesia menjadi tren tersendiri, yang itu dapat berdampak pada ‘Kebhinekaan’.
“Uang adalah Kekuasaan” – begitu yang di katakan oleh Pak Rinikso. “Sekarang Demokrasi saat ini yang pada Indonesia melahirkan banyak Partai – Partai, yang dari luar berbeda-beda tetapi sifatnya sama saja. Jika mereka dikehendaki jadi maka ya jadi, jika tidak dikehandaki ya tidak” – lanjut tutur beliau. Adapun sekarang Demokrasi Predator, dimana Rezim APBD, bisa jalan cepat jika APBD bisa dinaikkan anggarannya. Kedepan pasti akan terjadi sebuah konflik karena kedepan bukan hanya uang tetapi sistem yang akan mereka kuasai terutama sistem budaya yang ada Indonesia. Dan itu semua pasti akan sangat berpengaruh pada nilai kebudayaan yang berdampak pada Kebhinekaan itu sendiri(ifn)

Thursday 26 April 2018

POST TEST ‘JOURNALISM IN THE INFORMATION AGE’



1.    Apa yang dimaksud dengan jurnalisme online?
Jawaban :
 Jurnalisme online adalah suatu jenis dari berita yang bersifat venuenya dijadikan publikasi informasi yang bisa dinikmati kapan saja atau terkoneksi. Salah satu contoh nya lewat website atau situs berita, ataupun bisa dikatakan sebuah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan suatu peristiwa menggunakan world wide web (www) sebagai web.

2.    Jelaskan dua saja perbedaan mendasar antara jurnalisme online dan jurnalisme cetak!
Jawaban :
Space : Daya Tampung atau pemuatan, jurnalistik online relatif tanpa ada batasan jumlah berita atau informasi yang akan dipublikasikan, juga tanpa adanya batasan jumlah huruf dan kata/kalimat. Berbeda dengan jurnalisme cetak yang dibatasi kolom/halama ataupun layout yang terbatas.
Immediacy : Kesegeraan, kecepatan dalam pemuatan konten berita. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada pembaca, dikarenakan internet adalah suatu cara mudah untuk mendapatkan sesuatu yang cepat dalam hal mengakses apapun. Sedangkan jurnalistik cetak harus menunggu untuk dicetak dahulu, kemudian didistribusikan terlebih dahulu disetiap daerah.

3.    Dari sisi audience-nya, apa perbedaan antara broadcast journalism dan print journalism?
Jawaban :
Perbedaan broadcast jurnalism dan print jurnalisme dari sisi audience ialah jika untuk broadcast jurnalisme maka audience nya adalah bisa disebut pemirsa ataupun penonton karena broadcast jurnalisme berupa gambar audio dan visual yang menjadi ciri khas nya , sedangkan untuk print jurnalis disebut pembaca, karena print jurnalis berupa media cetak berupa koran ataupun majalah yang memang ada visualnya tetapi tidak se kompleks broadcast jurnalisme.

4.    Tradisi jurnalisme televisi menurut Ashadi Siregar adalah standar kelayakan fakta social? Jelaskan maksud pernyataan tersebut!
Jawaban :
Penjelasan maksud dari kelayakan fakta sosial adalah dimana sebuah standart dalam pemberitaan sebuah peristiwa yang terjadi pada masyarakat. Sebuah fenoma sosial yang benar-benar terjadi pada masyarakat, yang sifatnya memang menyeluruh dan menyebar. Fakta sosial juga adalah fenoma yang bersifat umum pada masyarakat, hal-hal yang umum terjadi pada ruang lingkup masyarakat. Sehingga masyarakat menjadi paham dan menjadi standart apa yang diberitakan , apa yang disampaikan pada jurnalisme televisi tersebut, dan juga tidak adanya miss komunikasi dalam hal penyampain karena sudah sesuai fakta yang terjadi dilapangan.

5.    Jelaskan apa keterkaitan antara jurnalisme online dan jurnalisme warga!
    Jawaban :
Keterkaitan antara jurnalisme online dan jurnalisme warga adalah dalam hal kebebasan publikasi berita, yang dimana tidak ada batasan untuk mempublikasikan berita atau peristiwa yang sedang terjadi, dan juga kemudahan dalam mengakses dan menulis berita kemudian dipublikasikan dengan cepat kepada masyarakat luas. Dan jurnalisme online ini memang menjadi wadah bagi jurnalisme warga, dalam artian wadah adalah sebagai salah satu alat dimana nantinya berita yang mereka buat, berita yang mereka hasilkan, itu akan di uploud atau diberitakan melalui media online tersebut yaitu website, dan itu memang cara yang mudah bagi mereka karena bebas tanpa adanya aturan ataupun hal-hal yang mempersulit mereka untuk mempublikasikan suatu berita.

Thursday 5 April 2018

Jenis – Jenis Jurnalistik




Citizen journalism dan Civic Journalism adalah jenis jenis dari jurnalistik yang hampir sama tapi memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Pertama, citizen journalism adalah keterlibatan masyarakat dalam memberikan sesuatu. Sedangkan civic journalism memiliki beberapa poin penjelasan tentang definisinya, yaitu :
· Melibatkan wartawan professional
· Civic Journalism membutuhkan target & tujuan
· Membutuhkan konsistensi pemberitaan
· Butuh kemampuan wartawan dan redaktur untuk menggali persoalan
Civic journalism lebih mementingkan kebutuhan warga, dan juga lebih mendukung kepentingan masyarakat.
 Bentuk-bentuk citizen journalism :
· Partisipasi audiens, komentar pada blog, blog pribadi, video amatir, berita lokal.
· Berita independen atau informasi yang ditulis dalam website.
· Partisipasi dalam berita situs media mainstream.
· Artikel di milinglis (Sekarang sudah beralih ke WA group)
· Blog House
· News citizen transperency blogs (cth : kompasiana)
· Stand-alone citizens journalism site (rubrik citizen)
· Wikipedia

Dari penjelasan di atas, Citizen Journalism memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan Citizen Journalism, yaitu :
1. Mendorong iklim demokratisasi (masyarakat bebas berpendapat, bebas berekspresi)
2. Memupuk budaya tulis dan membaca di masyarakat.
3. Mendukung terciptanya Public Sphere (Habermas – Public Sphere yaitu masyarakat yang sehat, masyarakat untuk bebas mengekspresikan diri)
4. Manifestasi fungsi watch dog (Pengawas), yaitu dengan mengcounter kritis media kepada petinggi atau media mainstream.
Kekurangan dari Citizen Journalism atau seperti tantangan dari Citizen Journalism, yaitu :
1. Masalah Profesionalisme.
2. Jurnalis orang terlatih.
3. Jurnalis terikat sitem.
4. Jurnalis bukan anonim.
5. Kualitas isi Penting.
6. Jurnalis terikat hukum (Undang-undang ITE)


Ø Jurnalisme Presisi
Kegiatan jurnalistik yang menekankan pada ketepatan (presisi) informasi dengan menggunakan pendekatan Ilmu Sosial.

Prosedur untuk melakukan jurnalisme presisi, yaitu :
· Koleksi data – harus mampu mencari data, bukan menunggu.
· Simpan
· Mendapatkan kembali data
· Analisis.
· Reduksi data
· Mengkomunikasikan

Ø Yellow Journalism Vs Lher Journalism,
o Yellow Journalism : Jurnalisme pemburukan makna, tujuannya untuk meningkatkan penjualan.
o Disebut juga sebagai penny pers
o Pulitzer Vs Hearst, The World vs The New york Journal.
o Ciri Khas : berita bombastis, sensanional pembuatan judul utama yang menarik perhatian.
o Lher Journalism : jurnalisme sensasional,  ditujukan untuk mencari sensasi semata.
o Disebut juga sebagai jurnalisme pornografi
o Pemberitaan mengarah pada seks
o Jurnalisn kher muncul sebagai representasi jurnalisme kelas bawah
o Simbol perlawanan masyarakat terhadap pemerintahan otoriter
o Lebih mementingkan bisnis daripada idealisme
o Jurnalise lher muncul sebagai representasi jurnalisme kelas bawah
o Simbol perlawanan masyarakat terhadap pemerintahan otoriter
o Lebih mementingkan bisnis daripada idealisme
o Bisa muncul di tengah euforia media massa

Peace Vs Peace Journalism
Ø Orientasi Peace Journalism
- Perdamaian
- Kebenaran
- Orientasi pada golongan masyarakat
- Orientasi pada solusi
Ø War Journalism
- Orientasi pada peran (konflik, dua pihak, tak transparan, fokus pada dampak kekerasan)
- Orientasi golongan elit
- Orientasi pada kemenangan
Dan perbedaan dari Citizens Journalism dan Peace Journalism , adalah dari segi bahasa yang digunakan. Peace bahasanya lebih halus daripada Citizens


Thursday 29 March 2018

Konsep Dan Penjelasan Tentang Pers


 
 
  Pers adalah badan yang membuat penerbitan untuk media massa yang dilakukan secara berkala. Pers bisa dikatakan “kekuatan keempat demokrasi”, posisi mereka setara dengan yudikatif, legislatif, dan eksekutif karena pers mempunyai kekuatan untuk menggiring opini public dan mampu mengkontrol sosiak dan bisa menjadi pengkritis untuk ke 3 lembaga tersebut yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif.

    Pers memiliki sebuah konsep dasar yaitu, Lembaga social dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, mencari, mengelolah dan menyampaikan informasi dalam bentuk
tulisan, suara dan gambar.

    Pers ada kaitannya dengan jurnalistik , dalam jurnalistik terdapat beberapa ada beberapa tipe , seperti tipe yang pertama seorang jurnalis mereka jika di beri uang mereka menolak dan mereka tidak mengharapkan di kasih uang atau sejenisnya. Tipe yang kedua mereka jika dikasih uang menerima (biasa nya itupun karena digunakan untuk trasnpot saja) dan mereka tidak mengharapkan untuk dikasih uang. Tipe yang ke 3 mereka tidak akan menolak jika diberi uang pastinya, dan mereka mengharapkan diberi uang meskipun agak malu-malu. Ini biasanya seorang jurnalistik yang bekerja pada media yang baru. Tipe yang ke 4 mereka jika diberi uang pastinya tidak akan menolak, dan mereka juga berharap akan diberikannya uang bahkan mereka lebih kesan memaksa. Ini jurnalistik yang bekerja pada media abal-abal.

    Kebebasan Pers memperhatikan penghormatan hak dan kewajiban individu serta masyarakat dan menaati peraturan yang berlaku. Di Indonesia sendiri Konsep Persnya adalah “Pers Pancasila”, yaitu “Pers yang bebas dan bertanggung jawab”. Di sini bisa di artikan Bebas mengemukakan pendapat lisan serta tulisan dan Bertanggung jawab pada kode etik jurnalistik, norma hukum dan pilar profesionalisme.

    Pers bisa juga di katakana Lembaga Penyiaran sosial & Bisnis. Haris Sumadiria mengatakan, pers akan kokoh jika bertumpu pada 3 pilar penyangga utama, yaitu :
1. Idealisme yang artinya menegakkan nilai demokrasi dan Ham, memperjuangkan keadilan dan kebenaran
2. Komersialisme yang artinya Pers harus kuat & seimbang, pers tidak boleh rugi, harus untung
3. Profesionalisme yang artinya paham menilai tinggi keahlian professional

    Pers juga sebagai Lembaga Sosial atau Kemasyarakatan, yang fungsinya Sebagai Lembaga atau social permasyarakatan pers melakukan social control dan di pengaruhi oleh sistem – sistem social yang lain.
Ciri-Ciri dari Pers yang professional, ialah :
Memiliki keahlian yang diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman.
Mendapat Gaji yang layak sesuai keahlian.
Terikat moral dan etika.
Bergabung dengan organisasi pers, seperti contoh di Indonesia ada PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dan AJI (Aliansi Jurnalistik Independen).
Memiliki kecintaan pada profesi, tidak semua orang bisa menjalankan profesi ini.

    Ciri – ciri Pers :
1. Periodesitas : Pers harus terbit secara teratur, berdasarkan periodesitas dan harus konsisten dalam pilihan penerbitnya.
2. Publistas : Pers ditujukan pada khalayak heterogen, baik secara geografis & psikografis.
3. Aktualisasi : Informasi yang disampaikan harus mengandung unsur kebaruan, baik dari segi aktualitas calendar, aktualitas waktu dan aktualitas masalah.
4. Universalitas : Berkaitan dengan kesemestaan pers dilihat dari sumbernya & aktualisasi masalah
5. Objektivitas : Nilai etika dan moral harus dipegang teguh dalam menjalankan profesi jurnalistiknya.

    Fungsi Pers :
1. Fungsi Informasi (to inform) untuk menginformasikan sebuah berita ataupun info yang baik dan benar kepada khalayak dan masyarakat umum.
2. Fungsi Edukasi (to educate) sebagai lahan untuk menyampaikan berbagai hal yang berkaiatan dengan pembelajaran atau ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat.
3. Fungsi Menghibur (to entertain)
4. Fungsi Mempengaruhi (to influence) untuk mempengaruhi masyarakat agar bisa mengalami suatu perubahan yang dirasa dulu nya itu buruk menjadi baik
5. Fungsi menghubungkan dan menjembatani (to mediate) sebagai lahan penyambung untuk menghubungkan antara pemerintahan dengan masyarakat.
6. Fungsi control social terhadap perilaku masyarakat.